Subscribe

RSS Feed (xml)

4.02.2009

Siapa dapat terbang setinggi langit..?

Salam sayangku padamu,
pikiran manusia terbang lebih cepat daripada angin, terbang kemana saja - melampaui samudra, daratan, dan angkasa. Elang juga mampu terbang ke angkasa, tapi elang berbeda dengan manusia. Elang memiliki indra keseimbangan dalam keterbatasan intelektualnya. sehingga elang bisa meluncur dangan tenang dan pelan. Manusia dengan ke-akuannya, terbang langsung menerjang badai dan kemudian tidak mampu kembali.

Elang hanya membawa rasa lapar dalam perutnya sendiri, tapi manusia membawa beban seluruh dunia, sementara dia mencari makanan untuk memuaskan jiwanya. Dia mencari tuhan, mencari surga. Tetapi pada saat yang sam dia juga mencari makanan untuk keakuannya. Dia pikir bisa membawa tuhan dan dunia dalam terbangnya... Dan tak penting seberapa tinggi dia terbang, beban-beban berat itu akhirnya menindasnya.

Inilah, bagaimana pikiran manusia bekerja. Ia terbang keseluruh dunia, tapi tidak bermanfaat baginya. Yang ditemukan hanyalah neraka. Angin dunia terus menerjangnya. Manusia harus belajar menjaga keseimbangan, jika tidak mempu melakukannya setidaknya mempunyai kebajikan untuk menghindari badai.

Ketika melihat seorang insan kamil terbang, yang lain berpikir bahwa mereka bisa terbang juga, sebagaimana burung-burung lain meniru elang, satu-satunya orang yang dapat terbang setinggi langit adalah orang yang mempunyai kebajikan dan tindakan tuhan, yang memiliki keimanan, kepastian dan ketetapan. Hanya ketika pasrah untuk ditarik, barulah kekuatan itu mampu mengangkatnya, dan kemudian terbang.

0 comments:

Posting Komentar